Warung Internet

[ Daftar isi Blog ]

Indonesia Kalah Dalam Drama Adu Penalti Di Final SEA GAMES Ke-XXVI

.
Selasa, 22 November 2011.
Timnas U-23 Indonesia kalah 3-5 dalam adu penalti dalam final Sea Games melawan Malaysia dan gagal merebut emas.

Jakarta – Indonesia harus mengubur lagi mimpi panjangnya meraih gelar juara. Bermain di kandang sendiri, tim “Garuda Muda” kalah adu penalti dari Malaysia dan harus puas dengan medali perak SEA Games XXVI.

Sangat dramatis kekalahan Indonesia ini karena Egi Megiansyah dkk. sempat memimpin lebih dulumelalui gol cepat Gunawan Dwi Cahyo di menit kelima. Namun keunggulan itu patah setelah Malaysia menyamakan skor lewat Omar Mohd. Asrarudin di menit 33.

Pertarungan sampai 90 menit tak kunjung melahirkan pemenang dengan skor 1-1, demikian pula tambahan waktu 2 X 15 menit, sehingga adu penalti harus diadakan. Di sini Malaysia lebih dipayungi keberuntungan dan unggul 4-3.

Dengan demikian Indonesia masih belum pernah memenangi sebuah turnamen (resmi) di level internasional. Kali terakhir pasukan “Merah Putih” adalah menjuarai SEA Games 1991. Sebelum ini, Indonesia juga masuk final di SEA Games 1997, tapi kalah dari Thailand, juga di Senayan.

Pertandingan yang melelahkan
Pertandingan final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011) malam berlangsung cepat dan menarik. Kedua kesebelasan menampilkan permainan terbuka dan menyerang.

Indonesia menggebrak sejak kickoff dan membuat tembakan di menit kedua. Andik Vermansyah melakukan akselerasi menawan dan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Kiper Khairul Fahmi berhasil meredam tembakan tersebut, tapi bola terpental dari tangkapannya. Patrich Wanggai mendapatkan rebound, tapi sepakannya dapat diblok Fahmi.

Dua menit kemudian Wanggai kembali mendapatkan ruang tembak, tapi masih bisa diblok, dan korner untuk Indonesia.

Tendangan sudut diambil Oktovianus Maniani. Bola melayang tinggi ke tiang jauh, mengarah pada Gunawan Dwi Cahyo yang berdiri tak terkawal. Dengan tandukan yang mantap, bek Indonesia itu berhasil menggetarkan jala Malaysia. Stadin GBK serasa runtuh oleh gol tersebut.

Malaysia tampak tidak kalut dengan ketinggalannya itu. Mereka bahkan mencoba menaikkan tempo permainan dengan menguatkan kerja sama di lini tengah.

Di menit 12 Malaysia bahkan nyaris menyamakan kedudukan ketika Omar Mohd Asrarudin dengan leluasa menyundul bola di depan gawang Kurnia Meiga. Akan tetapi kiper Indonesia itu melakukan penyelamatan sangat gemilang.

Permainan semakin menarik. Secara bergiliran kedua tim melakukan serangan yang membuat penonton menahan nafasnya. Di menit 16 Titus Bonai menceploskan bola ke gawang Malaysia, tapi wasit meniup peluit pertanda offside.

Malaysia dua kali melakukan tekanan yang membahayakan pertahanan Indonesia. Diego Michels membuat blok krusial di kotak penalti, sementara sundulan Asrarudin masih melayang di atas mistar gawang Meiga.

Di menit 33 publik Senayan bungkam ketika Malaysia mencetak gol penyama. Dari serbuan Bakhtiar Baddrol di sektor kiri pertahanan Indonesia, ia melepaskan crossing pendek ke mulut gawang. Asrarudin sambil menjatuhkan diri berhasil menyambar bola, dan sundulannya bersarang di pojok kanan jala Kurnia Meiga.

Skor 1-1 bertahan sampai babak pertama selesai.
Di babak kedua Malaysia lebih dulu mengambil inisiatif penyerangan. Dua kali mereka melakukan tekanan berarti, namun dua-duanya masih bisa dihentikan Meiga.

Indonesia mendapatkan peluang melalui Wanggai di menit 64, namun aksinya tidak membuahkan gol. Begitu pula dengan serangan Malaysia di menit 70, belum menemui bidang sasaran.

Kedua tim mulai terlihat lelah, tempo permainan mulai menurun. Pemain berkurang kecepatannya, dan kerap kehilangan konsentrasi dalam melakukan umpan-umpan yang terarah. Sampai babak kedua selesai kedudukan masih imbang 1-1.

Di sisa-sisa tenaga yang ada, kedua kesebelasan berusaha melakukan apa yang masih bisa mereka lakukan. Ferdinand Sinaga sempat menggetarkan gawang Malaysia di menit 93, tapi dianulir wasit karena Okto dalam posisi offside. Malaysia juga sempat mencetak gol, tapi juga tidak sah karena offside.

Kans terbaik di babak tambahan ini tercipta di menit 117 ketika Tibo mendapatkan bola sepak pojok. Meski posisinya bebas, tapi sundulannya masih melesat tipis di atas mistar gawang Malaysia. Dan sampai menit ke-120, pertandingan tak melahirkan pemenang, skor tetap 1-1, dan harus diakhiri dengan adu penalti.

Tibo sukses sebagai algojo pertama, Jesuli Mahali melakukan hal yang sama untuk Malaysia. Gunawan sepakannya mengenai tiang gawang, Othman Mohamad Fandi membawa Malaysia memimpin 2-1.

Kapten Egi menjaga harapan untuk Indonesia, eksekusinya masuk. Dan Kurnia Meiga berhasil memblok tendangan Saarani Ahmad Fakri. Kedudukan imbang 2-2.

Bek Abdul Rahman menunaikan tugasnya dengan baik, Indonesia memimpin lagi 3-2. Algojo keempat Malaysia, Mohd Shas Mohamad Fadhli, juga sukses. Skor tos-tosan 3-3.

Algojo kelima Indonesia, Ferdinand Sinaga, gagal, tendangannya dipatahkan kiper Fahmi. Dan Malaysia pun memastikan kemenangan setelah eksekusi Bakhtiar Baddrol masuk ke gawang Indonesia, walaupun sempat diredam Meiga.

Malaysia juara, Indonesia harus puas dengan medali perak.


Adu penalti

Indonesia
  • Titus Bonai: gol
  • Gunawan Dwi Chayo: gagal, kena tiang gawang
  • Egi Melgiansyah: gol
  • Abdulrahman : gol
  • Ferdinand Sinaga: gagal, tembakan ditahan Che Mat Khairul Fahmi
Malaysia
  • Jasuli Mahali: gol
  • Othman Mohamad Fandi: gol
  • Saarani Ahmad Fakri: gagal, ditahan Kurnia Meiga
  • Mohd Shas Mohammad Fadhli:gol
  • Bakhtiar Baddrol : gol
Dari cabang sepak bola ini, Burma merebut perunggu setelah mengalahkan Vietnam 4-1.


Sumber : http://sepakbolaonline.com/



Photobucket 
  Photobucket

Ditulis Oleh : satbrimob Polda NTB ~ Onco Berbagi Cerita

Artikel Indonesia Kalah Dalam Drama Adu Penalti Di Final SEA GAMES Ke-XXVI ini diposting oleh satbrimob Polda NTB pada hari Selasa, 22 November 2011. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

Comentários:

Posting Komentar