Warung Internet

[ Daftar isi Blog ]

Saat Kita harus Memilih

.
Sabtu, 11 Agustus 2012.
Selamat sore sobat blogger, kali ini blog onco berbagi cerita akan berdongeng jadi di harapkan kepada pengunjung blog agak bersabar dalma membaca cerita ini karena ni cerita lumayan panjang hehehehe, Oke langsung aja ke TKP.

Ada seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.


Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satudari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya. Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka. Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya! , “apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu disini?”, jawab orang itu “tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu”, lalu tanya prajurit itu lagi “seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas”, jawab orang itu lagi “tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis”.

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya “hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup?” ,jawab orang kaya itu “bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku”.

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak oleh nya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu “mengapa engkau diam disini?, tidakkah engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?”, mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka prajurit itu bertanya lagi “atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?”, orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi “tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?”, sambil menatap prajurit, orang itu menjawab “Tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu, berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu”. “Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu” tanya prajutit itu lagi. “Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting” jawabnya lagi.


Prajurit ini semakin penasaran “mengapa bisa begitu?”, “bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas tuan” prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya “lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah Saya ambil”, “tidakkah engkau mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?” tanya prajurit lagi, “saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan! , jika saya gantikan emas ini dengan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni”.

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi,tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata “Wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja” kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal “dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya”.

Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.

Editor : Onco Gamankz
Dikutip dari : "Kumpulan Sharing dan Cerpen Judul Asli When We Have to Choose"

KESIMPULANNYA :
  • Buat yang lagi cari pasangan hidup (setengah hari untuk memilih).
    Kita boleh memilih, tapi gk ada manusia yang sempurna. Layaknya emas yang dimiliki oleh raja, jadi hanya raja itu yang tahu mana emas yang asli. Sebagai manusia, kita hanya berusaha mencari yang terbaik, ALLAH SWT jualah yang menentukan mana yang terbaik buat kita.
  • Buat yang udah punya pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenung).
    Saat mengenal "Si Dia" kita menganggap dia bagai emas 24 karat, tapi ternyata setelah kita jalan dia hanya emas 10 karat. Kita memang selalu dihadapkan pada pilihan hidup yang sulit, begitu pula soal jodoh. Godaan selalu datang pada saat kita udap mantep sama seseorang, belum tentu saat melepaskan "Si Dia" kita akan dapat yang lebih baik. Kalau kita sudah merasa "KLIK" dengan dia, kita harus terima dia dalam satu paket kelebihan dan kekurangannya. Kalau pas masa "jalan" banyak hal-hal yang bikin kita gk sreg & gk sejalan sama dia pikirkan lagi sebelum memutuskan untuk menikah, mumpung masih ada waktu buat memilih.
  • Buat yang udah menikah (setengah hari untuk memutuskan).
    Ketika ada pada tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya jangan berfikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan kita. Jika ini terjadi berarti kita egois, kita gk akan pernah puas dengan pasangan. Jadi gk heran banyak yang selingkuh, pilihan yang udah di buat jangan pernah disesali justru harus disyukuri siapapun yang telah ditakdirkan hiudup bersama kita.
Sekian dulu cerita saya hari ini, mudah-mudahan ini bisa jadi bahan pertimbangan buat kita yang masih mencari, akan memutuskan ataupun sudah memilih pasangan hidup kita. Happy Blogging ...!!!
Photobucket 
  oncogamankz

Ditulis Oleh : satbrimob Polda NTB ~ Onco Berbagi Cerita

Artikel Saat Kita harus Memilih ini diposting oleh satbrimob Polda NTB pada hari Sabtu, 11 Agustus 2012. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::

Comentários:

Posting Komentar