Warung Internet
...:::Selamat Pagi Sahabat! Semoga Pagi Ini menjadi Awal Yang Baik Untuk Memulai Karya:::...

[ Daftar isi Blog ]

Tsunami Jepang

.
Kamis, 26 Mei 2011.
Tsunami Jepang
Gempa besar yang melanda Jepang dan memicu tsunami, Jumat (11/3), di luar perkiraan Japan Meteorological Agency. Namun, mereka sangat siap mengantisipasi hal ini.

”Besarnya gempa 8,9 skala Richter di luar dugaan JMA (Japan Meteorological Agency). Ada beberapa lempeng yang bergerak di dekat daerah Miyagi,” kata Bambang Rudyanto, penasihat senior Asian Disaster Reduction Center yang dihubungi dari Jakarta melalui surat elektronik, Jumat. ”Gempa susulan masih terus terjadi. Kereta dan pesawat, termasuk operasional Bandara Narita, sempat dihentikan,” katanya.


Walaupun skala bencana di luar dugaan, menurut Rudyanto, Pemerintah Jepang dan masyarakatnya terlihat telah mempersiapkan diri dengan baik. Hal ini terlihat dari sedikitnya korban jika dibandingkan dengan gempa dan tsunami yang nyaris setara yang pernah melanda Aceh tahun 2004.


”Dua jam setelah gempa melanda, PM Naoto Kan menggelar jumpa pers dan mengumumkan task force khusus dengan dia sebagai ketuanya,” kata Rudyanto.

Kesigapan pemerintah dan masyarakat sipil Jepang dalam menghadapi bencana juga disampaikan warga negara Indonesia di Jepang. Junanto Herdiawan, warga Indonesia yang tinggal di Tokyo, mengatakan, ”Luar biasa kesigapan Pemerintah Jepang, mereka langsung menetapkan kondisi darurat. Dan betapa masyarakat percaya kepada pemerintahnya. Tidak terjadi kekacauan.”

Menurut Junanto, sebulan dua kali pihak kelurahan di tempat dia tinggal memperingatkan bahwa gempa besar menanti Jepang. ”Anak saya sudah diberi tahu guru bahwa akan datang gempa besar 100 tahun sekali. Secara rutin mereka latihan di sekolah,” katanya.

Saat gempa terjadi anaknya yang masih berusia delapan tahun masih berada di sekolah. Namun, Junanto mengaku tidak khawatir dengan keselamatan anaknya. ”Gurunya sudah menjamin anak-anak aman di sekolah. Mereka juga sudah dilatih untuk itu,” ujarnya.

Dina Faoziah, mahasiswi program doktor di Tokyo University of Agriculture and Technology, asal Semarang, juga menuturkan, Pemerintah Jepang sangat siap menghadapi bencana ini. ”Mereka menyiapkan sistem dan warga dengan baik. Simulasi gempa dan tsunami di daerah pesisir dilakukan di sekolah-sekolah. Bahkan, bayi pun dibiasakan menjalani simulasi,” katanya. Karena itu, walaupun gempa sangat besar, Dina tetap tenang.


Tsunami menghantam garis pantai Iwanuma di Jepang utara setelah gempa 8,9, mengguncang daerah itu, Jumat (11/3/2011).


Sedikitnya 402 orang telah tewas dalam gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 skala Richter dan tsunami yang melanda Jepang, Jumat (11/3/2011). Namun, kantor berita Kyodo mengatakan, korban tewas diperkirakan lebih dari 1.000 orang.


Saat fajar menyingsing di negara itu Sabtu pagi, sehari setelah bencana tersebut, kantor berita Jepang, Jiji Press, mengatakan, polisi dan data-data lain menunjukkan jumlah korban meninggal dan hilang akibat gempa itu mencapai 1.000 orang lebih.


Laporan tersebut merupakan update suram yang menunjukkan jumlah korban jiwa akan terus bermunculan dari sepanjang pantai timur laut pulau Honshu di utara negara itu, dimana gelombang rakasa menghancurkan lebih dari 3.000 rumah. Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan, 202 orang telah dikonfirmasikan tewas dan 673 orang lainnya hilang, sementara 991 orang terluka dalam gempa besar dan bencana tsunami yang menghancurkan sebagian besar pantai Pasifik Jepang di utara negara itu. Polisi di Sendai, Prefektur Miyagi, secara terpisah mengatakan 200 hingga 300 mayat telah ditemukan di pantai.

Kecemasan terus meningkat akan korban jiwa yang lebih besar saat ada laporan tentang sebuah kapal dengan 100 penumpang hanyut, sejumlah gerbong kereta api hilang, dan sebuah bendungan jebol membanjiri banyak rumah.




Kementerian pertahanan negara itu mengatakan, sekitar 1.800 rumah di Minamisoma, Prefektur Fukushima, hancur, sedangkan di Sendai pihak berwenang mengatakan 1.200 rumah roboh oleh tsunami. Di kota kecil Ofunato yang lebih di utara dilaporkan sebanyak 300 rumah ambruk atau hanyut.

Lebih dari 80 kebakaran berkobar di dan sekitar Tokyo dan di Iwate, Miyagi, Akita dan Prefektur Fukushima, lapor Kyodo, yang mengutip data Badan Penggulangan Bencana dan Pemadaman Jepang.

Gempa rakasa tersebut tercatat sebagai yang terkuat terjadi di kepulauan yang secara seismik tidak stabil itu dan terletak di Cincin Api Pasifik.


sumber : google.com











Photobucket 
  Photobucket

Ditulis Oleh : satbrimob Polda NTB ~ Onco Berbagi Cerita

Artikel Tsunami Jepang ini diposting oleh satbrimob Polda NTB pada hari Kamis, 26 Mei 2011. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

:: Get this widget ! ::